Still Loving You

*flashback*

'kamu pilih siapa diantara kami bedua?' kataku dengan nafas memburu akibat perkelahianku dengan Changmin, rivalku dalam memperebutkan cinta Heerin.

'iya, kamu pilih siapa?' tanya Changmin sambil memegangi pipinya yang sempat aku tonjok. Cih, rasakan.

'aku gak mau memilih diantara kalian berdua. Kalian berdua itu pengecut! Hanya bisa menggunakan kekerasan. Aku benci kalian!' jawab Heerin sambil berlalu pergi meninggalkan belakang sekolah yang aku dan Changmin jadikan tempat untuk berkelahi. Ditonton dengan lumayan banyak siswa.

*end of flashback*

'aku gak mau memilih diantara kalian berdua. Kalian berdua itu pengecut! Hanya bisa menggunakan kekerasan. Aku benci kalian!'

Ucapan Heerin masih aku ingat jelas dalam otakku. 5 hari setelah kejadian itu, ia mendapatkan kecelakaan dan meninggal saat perjalanan ke rumah sakit. Saat upacara kematiannya 6 tahun lalu, banyak orang-orang bersedih atas kematiannya. Termasuk aku. Aku tak kuasa menahan tangis.

2 hari setelah upacara kematiannya, Park Jungsu, oppa nya memberikan buku jurnal pada ketua kelas kami. Saat itu yang menjadi ketua kelas adalah Kim Hyunjoong. Catatan itu berupa kesan dan pesan Heerin pada kami, teman sekelasnya.

Aku tahu kalau Heerin suka sekali menulis. Ia suka menulis tentang kami. Saat dia meninggal, 2 bulan lagi kami akan mengikuti ujian akhir. Jadilah dia menulis hal seperti ini.

Yang aku ingat tulisannya saat dibacakan Kim Hyunjoong tentang aku adalah:

'Kangin aka Kim Youngwoong adalah orang yang super lucu. Banyolannya akan aku kenang saat kami memasuki universitas yang berbeda. Orang yang mampu membuatku tertawa hingga sakit perut. Jika ada pemilihan pelawak se-Seoul, aku yakin dia pasti menag. Tapi sayang, dia orangnya agak keras kepala. Kalau moodnya jelek, membuat seisi kelas ini menjadi suram.'

Hanya itu saja tapi bisa membuatku sedikit berbunga-bunga. Yang aku tau, dia sangat menyukai namja yang dapat membuatnya tertawa. Itu menjadi salah satu tipe idealnya. Berarti aku termasuk. Aku sungguh senang.

6 tahun telah berlalu. Kini, aku berdiri di depan batu nisan yang bertulisakan nama Park Heerin dengan huruf hangeul. Kuletakkan lima tangkai mawar putih kesukaannya. Kenapa lima? Karena ia juga suka dengan angka lima. Katanya, ia hafal perkalian lima dengan mudahnya. Diatas itu, dia tidak mahir. Dasar yeoja yang aneh.

Aku begitu merindukan suaranya. Dia sering bersenandung saat sendirian. Diam-diam aku sering mendengarkan senandungnya dengan khidmat. Hanya ada satu kenang-kenangan yang aku punya dari dia. Yaitu foto saat dia memenangkan lomba desain. Kami foto berdua. Aku sengaja datang untuk memberikan dia semangat.

Heerin-ah, istirahatlah yang tenang. Tunggu aku disana karena aku pasti akan menyusulmu suatu saat nanti. Saranghae yeongwonhi.

Aku melangkah meninggalkan tempat peristirahatan terakhir Heerin.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "Still Loving You"

Posting Komentar